Belajar Copywriting dengan Tinder, dan Aplikasi Sejenis

M Ikhsan
4 min readFeb 21, 2022
Ilustrasi ngobrol di aplikasi pencari kencan. Sumber: Freepik

Sebagai aplikasi pencari kencan, Tinder, dan aplikasi sejenisnya memiliki fungsi untuk memasangkan penggunanya. Cara memasangkannya sederhana, hanya perlu ada kecocokan antar pengguna. Setelah dua pengguna terpasang (matched), maka penggunanya tinggal berinteraksi satu sama lain, hingga entah kemana ujungnya.

Saya juga sudah menggunakan Tinder untuk beberapa bulan, awalnya saya hanya iseng mengisi waktu luang, tapi ternyata saya keterusan, dan selama menggunakan Tinder, saya mempelajari beberapa hal yang penting.

Belajar copywriting

Di Tinder juga bisa loh belajar copywriting. Nggak percaya? Begini, walau foto profil sangat berpengaruh untuk mendapatkan match, tapi jangan lupakan juga peran tulisan pada biografi.

Biografi yang singkat, dengan menggunakan tata bahasa yang baik, dapat menambah nilai pada kualitas profil Anda. Dengan memiliki foto profil yang good looking, ditambah juga biografi yang oke, maka kemungkinan besar lebih mudah untuk orang tertarik dengan Anda.

Bukan hanya bagian biografi, latihan copywriting di Tinder juga akan berlanjut pada sesi percakapan. Pertama-tama, dimulai dari salam pembuka, atau bahasa kerennya disebut, pick up line.

Kita bisa menemukan berbagai macam jenis pick up line di Google, tapi jika hanya copy paste saja tidak ada nilai orisinalitasnya. Cobalah bikin sendiri pick up line yang baik, yaitu pick up line yang lucu, romantis, tapi tetap sopan.

Latihan membuat pick up line ini seperti berlatih membuat tagline untuk suatu produk. Emang terkesan mudah, dan sederhana, tapi nyatanya susah. Tidak banyak tagline produk yang sangat berkesan untuk diingat oleh pengguna, tapi jika sukses membuat tagline yang baik, maka tagline tersebut akan tetap diingat dalam waktu lama, seperti tagline, “Aku dan Kau, Suka Dancow”, atau “Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro”.

Setelah mengirim pick up line, jika lancar maka selanjutnya akan tercipta percakapan. Nah, disini juga bisa menjadi tempat latihan untuk belajar copywriting. Pertama, Anda harus mengidentifikasi lawan bicara Anda. Berawal dari sini, berbagai topik pembicaraan akan berjalan.

Misal lawan bicara Anda sangat mempercayai zodiak, maka Anda bisa mencocokologikan zodiak Anda, dengan zodiak pasangan Anda. Jika lawan bicara Anda tidak mempercayai zodiak, tapi Anda coba mencocoklogikan zodiak, maka ini sebaiknya jangan dilakukan, sebab nantinya Anda akan dikira orang aneh. Intinya, Anda harus paham dengan lawan bicara Anda, dengan begitu komunikasi bisa berjalan lancar.

Sama dengan copywriter (sebutan untuk penulis copy), sebelum menulis naskah mereka sudah mengidentifikasi target utama klien mereka. Copywriter yang bekerja untuk Mercedes misalnya, tidak mungkin mereka menggunakan bahasa, atau kata-kata seperti “Mobil Irit, Pas Dikantong”.

Pada dasarnya, copywriting adalah cara berkomunikasi dari suatu brand kepada pelanggan, dan calon pelanggan. Nah, dalam Tinder atau aplikasi kencan lainnya, ya para penggunanya berkomunikasi satu sama lain dengan match masing-masing.

Jika komunikasi berjalan dengan lancar, maka tahap selanjutnya kemungkinan akan bertemu secara langsung. Dalam proses mengajak ketemu secara langsung misalnya, ini bisa dikatakan proses call to action.

Udah kencan beneran. Sumber: Freepik

Dimana sama-sama ada ajakan, kalau brand mengajak calon konsumen untuk membeli barang, atau menggunakan jasanya, maka pada aplikasi kencan seperti Tinder, ada ajakan untuk bertemu, dan menuju tahap selanjutnya.

Belajar bahasa Inggris

Dalam Tinder, atau aplikasi pencari kencan lainnya, menggunakan bahasa Inggris bisa menjadi nilai tambah sendiri. Walaupun sama-sama match, dengan orang Indonesia, yang memang sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia, tapi entah mengapa kadang-kadang ada saja kejadian dimana lebih memilih bahasa Inggris sebagai bahasa untuk berkomunikasi.

Tidak tahu apa alasan orang Indonesia lebih memilih menggunakan bahasa Inggris dalam percakapannya pada aplikasi pencari kencan, mungkin ingin mencari pasangan untuk berlatih bahasa Inggris, atau mungkin agar menjadi nilai tambah sendiri di mata calon pasangan.

Apapun alasannya, setidaknya dengan menguasai bahasa Inggris sudah memiliki sedikit bekal untuk menjadi “masyarakat internasional”. Siapa tahu match yang Anda temui, memiliki rencana untuk tinggal di luar negeri. Saran saya, agar bahasa Inggrisnya terlihat lebih baik, coba juga menggunakan bantuan aplikasi Grammarly. Lumayan untuk bantu-bantu urusan grammar.

Intinya adalah Tinder atau aplikasi pencari kencan lainnya adalah sarana untuk bertemu orang baru, agar pertemuan tersebut berlangsung panjang, sudah pasti dibutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik, yang pada kasus aplikasi pencari kencan, berkomunikasinya dengan sarana tulisan.

Lebih dari itu, yang terpenting dalam berkomunikasi pada Tinder, atau aplikasi sejenis, paling penting adalah tetap sopan, dan jaga tata krama. Dan jangan berharap macam-macam, gunakan juga foto terbaik Anda, karena itu yang dilihat orang untuk pertama kali.

--

--

M Ikhsan
M Ikhsan

Written by M Ikhsan

Tempat belajar berargumen serta menyampaikan pendapat. Yuk ngobrol dengan saya melalui LinkedIn atau Instagram @ikhsanfirdauss

No responses yet